Jelang Keputusan FED, Emas Kembali Merosot Tertekan Dollar

Emas kembali merosot mengikuti kabar dari FED dan diakibatkan adanya tekanan dari dolar. Para investor emas, Sepertinya harus mulai waspada kembali karena emas berjangka kembali tergelincir di akhir perdagangan hari Senin (24 Juli 2023).

Emas Kembali Merosot Tertekan Dollar

Hal ini tentu membuat memperpanjang penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut dan akhirnya menetap pada level terendah harga emas untuk seminggu.

Penurunan harga emas tersebut disinyalir dikarenakan tertekan dolar AS yang semakin kuat menjelang adanya keputusan dari kebijakan FED di minggu ini. Kontrak emas paling aktif terjadi pada pengiriman di Agustus melalui divisi Comex New York Exchange.

Kontrak tersebut terpangkas hingga mencapai 4,40 dolar AS atau setidaknya 0,20% dan ditutup pada nilai 1.962,20 dollar AS per ounce. Kabar ini tentu membuat beberapa member di broker Forex spread rendah memikirkan kembali strategi bisa untung dalam perdagangan Dollar AS.

Harga Emas Kembali Merosot Tekanan Harga Dollar AS Penyebabnya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi emas paling aktif terjadi pada pengiriman Agustus melalui Divisi Comex New York Exchange. Kemudian menyusul penyelesaian kontrak paling aktif terendah sejak 4 17 Juli dan berhasil menyentuh level tertinggi pada sesi dinilai 1.969,80 dolar AS.

Harga emas kembali merosot dan mulai tergelincir di aximtrade indonesia pada nilai 4,30 dollar AS atau sekitar 0,22% menjadi 1.966,60. Hal tersebut terjadi pada Jumat 21 Juli 2023, setelah jatuh 9,90 dolar AS atau sekitar 0,50% menjadi 1.970,90 dolar AS pada kamis 20 Juli 2023 dan tidak mengalami perubahan pada Rabu 19 Juli 2023.

Dolar Amerika Serikat memang memuat setelah adanya keputusan kebijakan moneter FEDeral Reserve yang akan dirilis pada Rabu 26 Juli 2023. Bank Central Amerika Serikat memperkirakan akan adanya kenaikan biaya pinjaman sebesar Rp25 basis poin untuk setiap investor dan bisa mencari petunjuk bahwa langkah tersebut mungkin adalah hal terakhir pada siklus kenaikan suku bunga.

Indeks dolar yang biasanya digunakan mengukur greenback pada enam mata uang utama saingannya, diperkirakan akan mulai naik 0,247% menjadi 101,330. Sementara untuk pasar berjangka memperkirakan suku bunga FED akan naik menjadi 5,43% di bulan November dan tetap berada di atas 5,0% hingga Juni 2024.

Dengan adanya tekanan dolar Amerika Serikat dan menyusul kebijakan dari FED, menjadi salah satu penyebab emas kembali merosot secara signifkan.

 

Tinggalkan sebuah Komentar