Terjadinya pelemahan kurs rupiah diprediksi oleh para analis hanya terjadi sementara saja. Rupanya masalah perundingan debt ceiling yang tidak selesai-selesai ini menjadi salah satu pemicunya.
Salah satu analis DCFX Lukman Leong menyatakan hal seperti itu biasa terjadi dan tidak perlu kita khawatirkan berlebihan. Memang benar pada hari rabu gerakan rupiah pada pasar uang memiliki kecenderungan menurun.
Beberapa daftar broker forex terpercaya memprediksi bahwa kamis ini kemungkinan juga tidak terlalu jauh dengan rabu. Faktor eksternal berupa keraguan para investor terkait masalah perundingan debt ceiling di AS masih menjadi hantu.
Pekan ini hampir semua pasar uang memang menggantungkan kondisinya kepada bagaimana kecondongan kebijakan debt ceiling itu tadi. Jika hasilnya sesuai dengan keinginan kubu demokrat maka potensi terjadinya kenaikan akan segera terjadi.
Namun sebaliknya apabila kebijakan nantinya lebih mengarah pada partai republik kemungkinan USD masih akan flat sampai pertengahan juni. Namun kita tidak boleh terlalu percaya diri terkait dengan analisis tersebut.
Cadangan Devisa Tebal, Pelemahan Kurs Rupiah Tidak Akan Lama
Kepercayaan diri dari para analis terkait rupiah sendiri bukan tanpa alasan jelas. Negara ini masih memiliki cadangan devisa, nilai inflasi sesuai target, kemudian kebijakan pemerintah juga cukup akomodatif mengatasi masalah ini.
Sehingga pelemahan kurs rupiah tidak perlu digoreng menjadi sebuah isu terlalu panas. Dalam dunia forex terjadinya pelemahan adalah hal biasa selama nilainya tidak terlalu signifikan jumlahnya.
Bisa kita lihat pada hari rabu kemarin penurunan hanya terjadi dua puluh poin saja. Bagi mata uang Indonesia fluktuasi seperti ini bukan sebuah poin besar karena masih juga sering bangkit dari posisi tersebut.
Selama satu pekan terakhir saja kondisi secara keseluruhan masih sangat stabil berada di angka 14.9xx. Ini membuktikan bahwa rupiah sendiri masih memiliki fundamental cukup kuat untuk menghadapi gempuran perdagangan.
Faktor eksternal seperti adanya masalah perundingan debt ceiling di AS memang bisa menjadi penyebab pelemahan kurs rupiah. Jelas para investor besar akan lebih berhati-hati sambil menunggu seperti apa kebijakan nantinya.
Bahkan posisi Indonesia ini masih lebih baik apabila kita bandingkan dengan euro yang cenderung loyo. Jadi belum saatnya kita panik dengan penurunan seperti ini kemungkinan kamis masih akan kembali lagi.
Tunggu saja bagaimana kabar terbarudari XM masalah perundingan debt ceiling AS yang memang cukup alot. Kita perlu tenang dan yakin bahwa pelemahan kurs rupiah hanya sementara saja.